Kontak Tembak Terjadi di dilangsa Setelah Damai 26Jjuly 2009

Jumat, 13 November 2009
LANGSA - Gencarnya operasi pengintaian dan pengejaran yang dilakukan pihak kepolisian di Aceh Timur, membuat komplotan perompak yang kerap melakukan aksinya di wilayah perairan daerah itu kian terpojok. Seperti Sabtu (25/7) kemarin, misalnya, pihak kepolisian setempat berhasil membebaskan seorang sandera, setelah terlibat baku tembak dengan komplotan perompak yang diperkirakan berjumlah empat orang.

Dalam operasi pengintaian dan pengejaran yang berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, pihak kepolisian dari Polres Langsa bersama personel polisi Airud dari Belawan, Medan, Sumatera Utara (Sumut), berhasil membebaskan Amnuay Udomsuk (34), seorang dari dua warga negara Thailand yang sudah beberapa hari disandera komplotan perompak itu.

Polisi berhasil membebaskan Amnuay Udomsuk yang dilaporkan ikut terkena serpihan peluru di betis kanan, dalam satu adegan baku tembak dengan polisi di kawasan Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur. Bahkan pascakontak tembak itu, polisi juga menemukan 49 butir amunisi AK-47, satu magazine AK 47, dua HP, satu unit kompas, satu unit GPS, dua unit sampan, serta satu unit teropong malam di lokasi kejadian.

Kapolres Langsa AKBP Marwan Syukur SH MH, yang dihubungi melalui telepon genggamnya kepada Serambi, mengatakan, peristiwa baku tembak antara kawanan perompak yang diduga berjumlah empat orang di kawasan Kuala Parek, Aceh Timur itu berawal dari pengintaian yang dilakukan pihaknya bersama anggota Airud Belawan yang dipimpin oleh AKBP Alvian.

Masih menurut Kapolres, informasi yang didapatkan, kawanan perompak laut tersebut menyembunyikan sandera di salah satu pulau kecil kawasan Sungai Raya, Aceh Timur. Dari informasi tersebut, tim gabungan dari Polres Langsa dan Airud Belawan langsung bergerak ke titik sasaran penyandera melalui pelabuhan Kuala Langsa sekitar pukul 02.00 WIB, Sabtu (25/7) dini hari.

“Setelah menyusuri perairan Kuala Langsa, sekitar pukul 09.00 WIB, puluhan tim gabungan berhasil mendeteksi kawanan perompak dan langsung melakukan pengendapan untuk membekuk tersangka yang diperkirakan berjumlah empat orang dengan dua pucuk senjata api jenis AK-47.

Berhasil kabur
Kapolres menyebutkan, beberapa menit menjelang dilakukannya pengintaian di TKP, ternyata perompak mengetahui kedatangan aparat. Sehingga sempat terjadi baku tembak antara petugas dengan kawanan perompak selama beberapa menit. Namun kawanan perompak yang menggunakan dua pucuk senjata laras panjang jenis AK-47 berhasil kabur dengan berhasil membawa satu orang sandera.

Sedangkan satu orang sandera lainnya yakni Amnuay Udomsuk (34) warga Negara Thailand tidak berhasil dibawa kabur. Karena sandera yang dilepaskan ini mengelami cidera akibat terkena serpihan peluru ketika terjadinya kontak senjata. “Satu sandera ini terpaksa ditinggal di TKP oleh perompak karena mengalami luka tembak di betis kanannya. Namun satu sandera lainnya berhasil dibawa kabur bersama kawanan perompak,” kata Kapolres seraya menambahkan, waktu itu petugas tidak berhasil melakukan pengejaran terhadap perompak, karena areal kontak tembak berada di semak belukar hutan bakau yang sulit ditembus.

Pascakontak tembak tersebut, petugas melakukan penyisiran di TKP dan berhasil menemukan satu orang sandera yang saat ini telah diamankan di Mapolres Langsa serta beberapa barang bukti yang berhasil diamankan di TKP, 49 butir amunisi AK-47, satu magazine AK 47, dua HP, satu unit kompas, satu unit GPS, dua unit sampan serta satu unit teropong malam.

“Saat ini kita terus memburu para kawanan perompak tersebut, karena mereka masih membawa satu sandera asal Thailand. Dua orang pelaku perompak telah kita diketahui identitasnya yakni WW alias Asen serta Siman. Mereka ini sangat berbahaya karena menggunakan senjata api laras panjang jenis AK-47,” demikian Marwan Syukur.(c42)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Browse